Syarat – Syarat Rumah Sehat - Menurut Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman bahwa rumah yaitu bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan masukana training keluarga.
Rumah tinggal didefinisikan sebagai tempat tinggal insan yang mengalami perkembangan dari jaman ke jaman. Mulai dari mereka yang tinggal di hutan, di bawah pohon hingga kini yang sudah tinggal di rumah bertingkat (Notoatmodjo, 2003)
Sedangkan berdasarkan Azwar (1995) rumah yang diperuntukkan bagi insan mempunyai beberapa arti, yakni: sebagai tempat untuk melepas lelah, diberistirahat, bergaul dengan anggota keluarga dan sebagai tempat untuk melindungi diri dari kemungkinan ancaman yang hadir mengancam.
Menurut Notoatmodjo (2003), harus dipenuhi beberapa syarat-syarat rumah sehat lainnya, yaitu:
1. Bahan Bangunan
Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama yaitu untuk menjaga semoga pedoman udara didalam rumah tersebut tetap segar. Kurangnya vemtilasi akan mengakibatkan kurangnya O2 didalam rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi meningkat. Disamping itu, tidak cukupnya ventilasi akan mengakibatkan kelembapan udara didalam ruangan naik alasannya terjadinya proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan. Kelembapan ini akan ialah media yang baik untuk bakteri-bakteri pathogen(bakteri-bakteri penyebab penyakit).
Fungsi kedua daripada ventilasi yaitu untuk membebaskan udara ruangan dari bakteri-bakteri, terutama basil patogen, alasannya disitu selalu terjadi pedoman udara yang terus menerus. Fungsi lainnya yaitu untuk menjaga semoga ruangan rumah selalu tetap didalam kelembapan (humudity) yang optimum.
Ada 2 macam ventilasi, yakni:
Cahaya sanggup dibedakan menjadi 2, yakni:
Luas bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni didalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus diubahsuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah penghuninya akan menybabkan perjubelan (overcrowded). Luas bangunan yang optimum yaitu apabila sanggup menyediakan 2,5 – 3 m2 untuk tiap orang (tiap anggota keluarga).
5. Fasilitas-fasilitas di dalam rumah sehat.
Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai diberikut:
a) Penyediaan air membersihkan yang cukup.
b) Pemmembuangan tinja.
c) Pemmembuangan air limbah (air bekas).
d) Pemmembuangan sampah.
e) Fasilitas dapur.
f) Ruang berkumpul keluarga.
Demikian syarat-syarat rumah sehat berdasarkan para ahli. Ada pula syarat-syarat rumah sehat berdasarkan organisasi atau forum lain yang sanggup ditemukan di ciri-ciri dan kriteria rumah sehat.
Rumah tinggal didefinisikan sebagai tempat tinggal insan yang mengalami perkembangan dari jaman ke jaman. Mulai dari mereka yang tinggal di hutan, di bawah pohon hingga kini yang sudah tinggal di rumah bertingkat (Notoatmodjo, 2003)
Sedangkan berdasarkan Azwar (1995) rumah yang diperuntukkan bagi insan mempunyai beberapa arti, yakni: sebagai tempat untuk melepas lelah, diberistirahat, bergaul dengan anggota keluarga dan sebagai tempat untuk melindungi diri dari kemungkinan ancaman yang hadir mengancam.
Menurut Notoatmodjo (2003), harus dipenuhi beberapa syarat-syarat rumah sehat lainnya, yaitu:
1. Bahan Bangunan
- Lantai: ubin atau semen yaitu baik, namun tidak cocok untuk kondisi ekonomi pedesaan. Lantai kayu sering terdapat pada rumah-rumah orang yang bisa di pedesaan dan inipun mahal. Oleh alasannya itu, untuk lantai rumah pedesaan cukuplah tanah biasa yang dipadatkan. Syarat yang penting disini yaitu tidak berdebu pada isu terkini kemarau dan tidak lembap pada isu terkini hujan.
- Dinding: tembok yaitu baik, namun disamping mahal, tembok bahwasanya kurang cocok untuk kawasan tropis, lebih-lebih jika ventilasinya tidak cukup. Dinding rumah di kawasan tropis khususnya di pedesaan, lebih baik dinding atau papan.
- Atap genteng yaitu umum digunakan baik di kawasan perkotaan maupun pedesaan. Disamping atap genteng yaitu cocok untuk kawasan tropis, juga sanggup terjangkau oleh masyarakat dan bahkan masyarakat sanggup menciptakannya sendiri. Atap seng ataupun asbes tidak cocok untuk rumah pedesaan, disamping mahal juga mengakibatkan suhu gerah didalam rumah.
- Lain-lain (tiang, kaso dan reng): tiang untuk kaso dan reng yaitu umum di pedesaan. Menurut pengalaman bahan-bahan ini tidak tahan lama. Tapi perlu diperhatikan bahwa lubang-lubang bambu ialah masukang tikus yang baik. Untuk menghindari ini maka cara memotongnya harus berdasarkan ruas-ruas bambu tersebut, apabila tidak pada ruas, maka lubang pada ujung-ujung bambu yang digunakan untuk kaso tersebut ditutup dengan kayu.
Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama yaitu untuk menjaga semoga pedoman udara didalam rumah tersebut tetap segar. Kurangnya vemtilasi akan mengakibatkan kurangnya O2 didalam rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi meningkat. Disamping itu, tidak cukupnya ventilasi akan mengakibatkan kelembapan udara didalam ruangan naik alasannya terjadinya proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan. Kelembapan ini akan ialah media yang baik untuk bakteri-bakteri pathogen(bakteri-bakteri penyebab penyakit).
Fungsi kedua daripada ventilasi yaitu untuk membebaskan udara ruangan dari bakteri-bakteri, terutama basil patogen, alasannya disitu selalu terjadi pedoman udara yang terus menerus. Fungsi lainnya yaitu untuk menjaga semoga ruangan rumah selalu tetap didalam kelembapan (humudity) yang optimum.
Ada 2 macam ventilasi, yakni:
- Ventilasi alamiah, dimana pedoman udara didalam ruangan tersebut terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, lubang-lubang pada dinding dan sebagainya.
- Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk mengalirkan udara tersebut, contohnya kipas angina dan mesin pengisap udara.
Cahaya sanggup dibedakan menjadi 2, yakni:
- Cahaya alamiah, yakni matahari. Cahaya ini sangat penting alasannya sanggup membunuh bakteri-bakteri patogen didalam rumah, contohnya baksil TBC.Rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya (jendela) luasnya sekurang-kurangnya 15% hingga 20% dari luas lantai yang terdapat didalam ruangan rumah. Jalan masuknya cahaya alamiah juga diusahakan dengan genteng kaca. Genteng kacapun sanggup dibentuk secara sederhana, yakni dengan melubangi genteng biasa waktu pembuatannya kemudian menutupnya dengan bagian kaca.
- Cahaya buatan, yaitu dengan memakai sumber cahaya yang bukan alamiah, menyerupai lampu minyak tanah, listrik, api dan sebagainya.
Luas bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni didalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus diubahsuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah penghuninya akan menybabkan perjubelan (overcrowded). Luas bangunan yang optimum yaitu apabila sanggup menyediakan 2,5 – 3 m2 untuk tiap orang (tiap anggota keluarga).
5. Fasilitas-fasilitas di dalam rumah sehat.
Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai diberikut:
a) Penyediaan air membersihkan yang cukup.
b) Pemmembuangan tinja.
c) Pemmembuangan air limbah (air bekas).
d) Pemmembuangan sampah.
e) Fasilitas dapur.
f) Ruang berkumpul keluarga.
Demikian syarat-syarat rumah sehat berdasarkan para ahli. Ada pula syarat-syarat rumah sehat berdasarkan organisasi atau forum lain yang sanggup ditemukan di ciri-ciri dan kriteria rumah sehat.