Sebelum lebih jauh menguraikan keunggulan dan kelemahan balanced scorecard, dalam klarifikasi sebelumnya ihwal pengertian balanced scorecard dan keempat perspektifnya sudah dipahami bahwa balanced Scorecard ialah suatu kerangka kerja gres yang mengintegrasikan banyak sekali ukuran yang diturunkan dari taktik perusahaan. Selain ukuran finansial masa lalu, Balanced Scorecard juga memakai pendorong kinerja masa depan. Pendorong kinerja yang mencakup perspektif pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan, diturunkan dari proses penerjemahan taktik perusahaan yang dilaksanakan secara eksplisit dan ketat ke dalam banyak sekali tujuan dan ukuran yang nyata.
Balanced Scorecard juga tetap mempertahankan banyak sekali ukuran finansial tradisional yang spesialuntuk pertanda banyak sekali kejadian masa kemudian dan tidak memadai untuk menuntun dan mengevaluasi perjalanan yang harus dilalui perusahaan masa informasi dalam membuat nilai masa depan melalui investasi yang ditanamkan pada pelanggan, pemasok, pekerja, proses, teknologi, dan inovasi. Balanced Scorecard melengkapi seperangkat ukuran finansial kinerja masa kemudian dengan ukuran pendorong (drivers) kinerja masa depan.
Hasil penilaian pengukuran kinerja berdasarkan balanced scorecard yang mencakup beberapa aspek keempat perspektifnya baik keuangan maupun non-keuangan ternyata bisa menimbulkan planning strategis yang bisa dirumuskan, diputuskan dan dicapai di masa yang akan hadir dalam perjuangan memperbaiki atau meningkatkan kinerja perusahaan. Keunggulan balanced scorecard ini tertuang dalam empat karakteristik (Mulyadi, 2005:11-15) yaitu: komprehensif, koheren, seimbang dan terukur. Keempat karakteristik tersebut sanggup dijelaskan sebagai diberikut:
1. Komprehensif
Balanced scorecard memperluas perspektif yang dicakup dalam perencanaan strategik, yaitu dari yang sebelumnya spesialuntuk terbatas pada perspektif keuangan, meluas ketiga perspektif yang lain menyerupai pelanggan, proses, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Perluasan perspektif planning strategik ke perspektif non keuangan tersebut menghasilkan manfaat, yaitu menjanjikan kinerja keuangan yang berlipat ganda dan berkesinambungan serta memampukan organisasi untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompleks. Strategi-strategi yang diputuskan ke dalam tiap perspektif memperluas lingkup bisnis perusahaan dalam mencapai misi dan visi perusahaan. Kekomprehensifan atas samasukan strategis ini yaitu respon yang sempurna bagi perusahaan dalam menghadapi lingkungan bisnis yang kompleks.
2. Koheren
Balanced scorecard mewajibkan personel untuk membangun korelasi sebab-akibat (causal relationship ) di antara banyak sekali samasukan strategik yang dihasilkan dalam perencanaan strategik. Setiap samasukan strategik yang diputuskan dalam perspektif non keuangan harus mempunyai korelasi kausal dengan samasukan keuangan, baik secara pribadi maupun tidak langsung. Kekoherenan antara taktik dan samasukannya di banyak sekali perspektif akan bisa memperbaiki kinerja keuangan yang sangat diharapkan oleh perusahaan yang berada atau yang akan memasuki iklim bisnis yang turbulen.
3. Seimbang
Keseimbangan samasukan strategik yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategik penting untuk menghasilkan kinerja keuangan berkesinambungan.
4. Terukur
Keterukuran samasukan strategik yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategik menjanjikan ketercapaian banyak sekali samasukan strategik yang dihasilkan oleh sistem tersebut. Balanced scorecard mengukur samasukan-samasukan strategik yang susah untuk diukur
Sedangkan (Rangkuti, 2012: 94) beberapa keunggulan utama sistem Balanced scorecard dalam mendukung proses administrasi taktik antara lain:
- Memotivasi personel untuk berpikir dan bertindak strategis. Untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, personel perlu menempuh langkah-langkah strategis dalam hal pemodalan yang memerlukan langkah besar berjangka panjang. Selain itu sistem ini juga menuntut personel untuk mencari inisiatif-inisiatif strategis dalam mewujudkan samasukan-samasukan yang sudah diputuskan.
- Menghasilkan kegiatan kerja yang menyeluruh. Sistem Balanced scorecard merumuskan samasukan strategis melalui keempat perpektif. Ketiga perspektif non keuangan hendaknya dipicu dari aspek keuangan.
- Menghasilkan business plan yang terintegrasi. Sistem Balanced scorecard sanggup menghasilkan dua macam integrasi, yaitu (1) Integrasi antara visi dan misi perusahaan dengan kegiatan , dan (2) Integrasi kegiatan dengan planning meningkatkan profit membersihkan.
- melaluiataubersamaini keunggulan-keunggulan yang dimiliki Balanced Scorecard maka remaja ini semakin banyak perusahaan mulai menerapkan metode ini sebagai dasar pengukuran kinerja perusahaannya, otomatis kebutuhan atas para mahir yang menguasai metode ini pun turut meningkat.
- Lingkungan bisnis yang dimasuki oleh organisasi sangat kompetitif dan turbulen. Lingkungan bisnis ini menuntut kemampuan organisasi untuk (a) Membangun keunggulan kompetitif (b) Membangun dan secara berkelanjutan mewujudkan masa depan organisasi (c) Menempuh langkah-langkah strategik dalam membangun masa depan organisasi (d) Mengerahkan dan memusatkan kapabilitas dan komitmen seluruh personel dalam membangun masa depan organisasi.
- Sistem administrasi yang dipakai oleh perusahaan tidak pas dengan tuntutan lingkungan bisnis yang dimasuki oleh perusahaan.
Balanced scorecard sebagai sistem pengukuran kinerja perusahaan mempunyai beberapa kelemahan berdasarkan Anthony dan Govindarajan (2005:180) yaitu sebagai diberikut :
1. Korelasi yang jelek antara ukuran perspektif non-finansial dan hasilnya.
Tidak ada jaminan bahwa laba masa depan akan mengikuti pencapaian sasaran dalam perspektif non-finansial. Mungkin ini yaitu persoalan terbersar dalam Balanced scorecard lantaran terdapat perkiraan bahwa laba masa depan tidak mengikuti atau berkaitan dengan pencapaian tujuan non-finansial.
2. Terpaku pada hasil keuangan (fixation on financial result)
Manajer yaitu yang paling bertanggung tanggapan terhadap kinerja keuangan. Hal ini menimbulkan manajer lebih peduli terhadap aspek finansial dibandingkan aspek lainnya.
3. Tidak ada prosedur perbaikan (no mechnism for improvement)
Banyak perusahaan dalam memperbesar tujuan mereka tidak mempunyai alat untuk meningkatkannya. Ini yaitu salah satu kelemahan Balanced scorecard. Tanpa metode untuk peningkatan, peningkatan tidak disukai untuk terjadi meskipun sebaik apapun tujuan gres tersebut.
4. Ukuran-ukuran tidak diperbaharui (measures are not up to date)
Banyak perusahaan tidak mempunyai prosedur formal untuk meng-update ukuran untuk mencocokkan dengan perubahan strategi. Hasilnya perubahan masih memakai ukuran yang berbasis strategis lama.
5. Terlalu banyak pengukuran (measurement overload)
Tidak ada jawabanan untuk pertanyaan seberapa kritis ukuran yang seseorang manajer sanggup ukur pada ketika bersamaan tanpa kehilangan serius. Jika terlalu sedikit manajer akan mengabaikan ukuran yang sangat penting dalam mencapai sukses. Bila terlalu banyak, akan menimbulkan resiko manajer bisa kehilangan serius dan mencoba untuk melaksanakan terlalu banyak hal dalam waktu bersamaan.
6. Kesusahan dalam menetapkan trade-off (difficult in estabilishing trade off)
Beberapa perusahaan mengkombinasikan ukuran non-finansial dengan finansial dalam satu laporan dan mempersembahkan bobot pada masing-masing ukuran . Tapi Balanced scorecard tidak menampilkan bobot yang terperinci pada masing-masing ukuran. Tidak adanya bobot tersebut, menjadi sangat susah untuk menggabungkan aspek finansial dan non-finansial.
Balanced scorecard ialah sistem pengukuran kinerja yang cocok dipakai dalam administrasi kontemporer yang memanfaatkan secara teknologi informasi dalam bisnis. Teknologi informasi tidak memilih apa yang harus dikerjakan pekerja tetapi teknologi ini menyediakan kebebasan dan kegampangan bagi pemakainya untuk mewujudkan kreativitas mereka. Dalam zaman teknologi informasi ukuran kinerja harus tidak lagi ditujukan untuk mengendalikan tindakan personel, tetapi diarahkan untuk pemotivasian personel.
Disamping itu, sifat Balanced scorecard yang memperluas perspektif yang dicakup (komprehensif) mewajibkan personel untuk membangun korelasi alasannya yaitu akhir (koheren) menyeimbangkan samasukan taktik yang dihasilkan oleh sistem perencanaan taktik (seimbang) dan megampangkan pencapaian samasukan taktik lantaran sifatnya yang sanggup diukur (terukur) menjadikan Balanced scorecard suatu alat ukur kinerja yang sangat memmenolong pihak perusahaan dalam memantau seluruh komponennya.
Demikian uraian terkait dengan keunggulan dan kelemahan balanced scorecard, singkatnya Balanced scorecard yaitu satu konsep pengukuran kinerja yang bergotong-royong mempersembahkan kerangka komprehensif untuk menjabarkan visi ke dalamsamasukan-samasukan strategik. Samasukan strategik yang komprehensif sanggup dirumuskan lantaran Balanced scorecard memakai empat perspektif yang satu sama lainnya saling bekerjasama dan tidak sanggup dipisahkan. Namun disisi lain, selain keunggulan tersebut, tentu juga terdapat beberapa kelemahan balanced sorecard.